Chelsea berhasil mencatatkan sejarah baru dengan memenangkan Piala Dunia Antarklub 2025 setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 3-0 di Stadion MetLife, New Jersey, pada Senin dini hari WIB, 14 Juli 2025. Kemenangan ini menandai gelar kedua Chelsea di turnamen ini, setelah sebelumnya meraih trofi pada tahun 2021. Cole Palmer menjadi bintang utama dengan mencetak dua gol dan satu assist, membuktikan dirinya sebagai pemain kunci dalam skuad asuhan Enzo Maresca.
Perjalanan Chelsea Menuju Final
Perjalanan Chelsea menuju final Piala Dunia Antarklub 2025 tidaklah mudah. The Blues memulai turnamen dengan performa impresif, meskipun sempat tersandung di fase grup dengan kekalahan 1-3 dari Flamengo. Namun, di fase gugur, Chelsea menunjukkan ketangguhan mereka dengan mengalahkan sejumlah tim kuat. Mereka berhasil menyingkirkan Benfica dengan skor 4-1 di babak 16 besar, Palmeiras dengan skor 2-1 di perempat final, dan Fluminense dengan skor 2-0 di semifinal. Kemenangan-kemenangan ini menunjukkan konsistensi dan efisiensi Chelsea dalam menyerang sekaligus menjaga pertahanan yang kokoh dengan clean sheet di fase gugur.
Kunci Sukses Chelsea: Kombinasi taktik cerdas dari Enzo Maresca dan performa gemilang Cole Palmer menjadi faktor utama kemenangan Chelsea di turnamen ini.
Di sisi lain, PSG juga tampil luar biasa sepanjang turnamen. Les Parisiens memulai dengan kemenangan telak 4-0 atas Atletico Madrid, meskipun sempat kalah 0-1 dari Botafogo di fase grup. Di fase gugur, PSG menunjukkan dominasi dengan mengalahkan Inter Miami 4-0, Bayern Munich 2-0, dan Real Madrid dengan skor mencolok 4-0 di semifinal. Dengan produktivitas 16 gol dan hanya kebobolan satu gol sepanjang turnamen, PSG dianggap sebagai favorit kuat untuk meraih gelar.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan final yang digelar di Stadion MetLife berlangsung sengit sejak menit awal. Chelsea, yang tampil tanpa sejumlah pemain kunci seperti Dario Essugo, Romeo Lavia, dan Benoit Badiashile karena cedera, serta Noni Madueke yang absen karena rumor transfer, tampil dengan keberanian tinggi. Enzo Maresca menerapkan strategi menumpuk pemain di lini tengah untuk melawan tekanan tinggi PSG, sebuah taktik yang terbukti efektif.
Gol pertama Chelsea tercipta pada menit ke-22 melalui aksi Cole Palmer. Berawal dari umpan tarik Malo Gusto dari sisi kanan, Palmer yang berdiri bebas dengan cerdik menyambar bola ke pojok kiri bawah gawang PSG, membuat skor menjadi 1-0. Delapan menit kemudian, Palmer kembali menunjukkan kelasnya. Kali ini, ia menerima umpan terobosan dari Levi Colwill, menggocek satu pemain PSG, dan melepaskan tembakan akurat untuk menggandakan keunggulan Chelsea menjadi 2-0.
“Kami telah fokus sepanjang turnamen, dan malam ini kami memberikan segalanya. Kemenangan ini untuk para penggemar dan seluruh tim yang telah bekerja keras,” ujar Tosin Adarabioyo, bek Chelsea, usai pertandingan.
Gol ketiga Chelsea tercipta di babak kedua, ketika Cole Palmer memberikan assist kepada Joao Pedro, pemain baru yang menjadi andalan di lini depan. Joao Pedro, yang sebelumnya mencetak dua gol di semifinal melawan Fluminense, menyelesaikan peluang dengan tenang untuk memastikan kemenangan 3-0. PSG semakin terpuruk setelah Joao Neves diusir keluar lapangan, membuat mereka bermain dengan 10 pemain dan gagal memberikan respons berarti.
Kontroversi di Lapangan
Pertandingan ini tidak luput dari drama. Sebuah insiden terjadi antara pelatih PSG, Luis Enrique, dan Joao Pedro, yang berujung pada keributan kecil di pinggir lapangan. Menurut laporan, Luis Enrique terlihat mendorong Joao Pedro setelah sebuah tantangan keras di lapangan. Insiden ini memicu reaksi dari kedua tim, namun wasit berhasil meredakan situasi tanpa mengeluarkan kartu tambahan.
Kontroversi: Keributan antara Luis Enrique dan Joao Pedro menjadi sorotan, namun tidak mengurangi dominasi Chelsea di lapangan.
PSG, yang tampil tanpa bek andalan Willian Pacho karena skorsing, tampak kesulitan menahan gempuran Chelsea. Trio lini tengah Vitinha, Joao Neves, dan Fabian Ruiz, yang biasanya tampil gemilang, tidak mampu berbuat banyak melawan pressing ketat Chelsea. Ousmane Dembele, kandidat Ballon d’Or, juga gagal menunjukkan performa terbaiknya setelah baru pulih dari cedera.
Performa Pemain Kunci
Cole Palmer menjadi bintang lapangan dengan dua gol dan satu assist, sekaligus meraih penghargaan Pemain Terbaik di turnamen ini. Penampilan gemilangnya di final menjadi bukti bahwa ia telah menjadi salah satu bintang besar Chelsea. Joao Pedro juga patut mendapat pujian atas kontribusinya, sementara kiper Robert Sanchez tampil luar biasa dengan beberapa penyelamatan krusial yang memastikan clean sheet.
Di kubu PSG, kekalahan ini menjadi pukulan berat. Meskipun memiliki skuad bertabur bintang, Les Parisiens gagal memanfaatkan peluang dan tampil di bawah standar. Luis Enrique mengakui bahwa timnya tidak bermain sesuai harapan dan memberikan kredit kepada Chelsea atas taktik mereka yang cerdas.
Dampak Kemenangan Chelsea
Kemenangan ini tidak hanya membawa trofi Piala Dunia Antarklub kedua bagi Chelsea, tetapi juga hadiah finansial sebesar Rp2,5 triliun. Namun, seperti yang dikatakan oleh bek Chelsea Marc Cucurella, motivasi utama tim bukanlah uang, melainkan kebanggaan membawa pulang trofi untuk para penggemar. Kemenangan ini juga menjadi modal berharga bagi Chelsea menjelang musim 2025-2026, di mana mereka akan memulai kampanye Liga Premier melawan Crystal Palace pada 17 Agustus 2025.
Bagi PSG, kekalahan ini menjadi cambuk untuk mempersiapkan diri lebih baik. Mereka akan menghadapi Tottenham Hotspur di Piala Super UEFA pada 13 Agustus, sebelum memulai pertahanan gelar Ligue 1 melawan Nantes pada 17 Agustus. Luis Enrique diharapkan dapat membenahi performa tim agar kembali ke jalur kemenangan.
Sejarah Pertemuan Chelsea dan PSG
Pertandingan ini menambah catatan sejarah panjang antara Chelsea dan PSG. Kedua tim telah bertemu delapan kali sebelumnya di Liga Champions, dengan PSG unggul tipis dengan tiga kemenangan, Chelsea dua kemenangan, dan tiga laga berakhir imbang. Kemenangan telak Chelsea kali ini menjadi pembuktian bahwa mereka mampu mengatasi dominasi PSG di masa lalu, terutama setelah kekalahan di babak 16 besar Liga Champions 2015-2016.
“Chelsea menunjukkan bahwa dengan taktik yang tepat, perbedaan kualitas tim bisa disiasati. Keberanian Maresca melawan high press PSG membuat kami tak berkutik,” tulis seorang pengguna di platform X.
Kesimpulan
Kemenangan Chelsea atas PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi bukti kehebatan The Blues di panggung dunia. Dengan taktik cerdas, performa individu yang luar biasa, dan semangat juang yang tinggi, Chelsea berhasil mengatasi favorit juara PSG dengan skor telak 3-0. Kemenangan ini tidak hanya memperkaya sejarah klub, tetapi juga memberikan harapan besar bagi para penggemar untuk musim yang akan datang. Sementara itu, PSG harus segera bangkit dari kekalahan ini untuk menghadapi tantangan di kompetisi berikutnya. Jangan lupa pasang taruhan tim sepak bola favorit kalian di situs judi online terpercaya Vivo7bet.